Jumat, 02 April 2010

Cantik dengan sendirinya

KOMPAS.com — Anda pasti pernah melihat seseorang yang penampilannya biasa-biasa saja, tetapi ia begitu bersinar dan pria jadi senang ngobrol lama-lama bersamanya. Hal ini membuktikan, kecantikan memang tidak melulu berpatokan pada kulit yang putih atau wajah yang cantik.

Contohnya saja Farah Quinn. Perempuan yang hobi memasak ini tidak memiliki kulit putih atau wajah yang sangat cantik. Namun, ia terlihat menarik, smart, dan disenangi banyak orang. Selain itu, ia juga membuat memasak tak lagi sekadar urusan "dapur", tetapi juga gaya hidup. Lihatlah bagaimana ia berkutat di dapur dengan pakaian yang rapi dan high heels.

Sosok lain yang bisa dijadikan contoh adalah Rosiana Silalahi. Host acara "Rossy" di Global TV ini punya pendapat yang sama tentang kecantikan. Rossy percaya, perempuan yang cantik tidak sekadar fisik saja. "Saya percaya kita harus punya hati yang cantik," ungkapnya kepada Kompas Female.

Kecantikan hati akan membawa kita berpikiran dan bertindak positif. Kita juga mampu melihat segala sesuatu dari sisi positif sehingga output yang kita dapatkan dari sekeliling kita juga positif.

Menurut dia, cantik juga berkaitan dengan bagaimana kita memperlakukan diri kita dan orang lain. Cantik itu lebih kepada attitude. Memang ritual kecantikan adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dengan perempuan. Merawat diri ke salon atau ke gym, atau sekadar kongko di kafe, adalah hal-hal yang umumnya dilakukan perempuan.

"Saya tidak anti dengan ritual kecantikan. Tetapi, memang tidak punya banyak waktu yang pas untuk memanjakan diri," ujar perempuan berambut pendek ini. Menurut dia, sah-sah saja perempuan ingin ke salon. Namun, membekali diri dengan ilmu dan pengetahuan akan membawa seseorang menjadi lebih down to earth.

"Saya terakhir kali facial, massage, dan spa lima tahun lalu saat menikah. Tetapi, saya percaya kecantikan tidak melulu soal perawatan kulit," ungkapnya.

Jika ingin punya hati yang cantik, saran Rossy, cukup bekali diri dengan pergaulan dan pengetahuan yang luas. Soal urusan perawatan kulit adalah nomor kesekian. Seseorang yang memiliki hati positif akan memancarkan aura yang berbeda ketimbang perempuan yang cantik secara fisik.

Mereka yang berpikir dan bertindak positif akan membuka cakrawala pergaulan yang luas. Siapa pun akan betah dan senang ngobrol berlama-lama dengan Anda. Seperti yang kita tahu, pria saat ini lebih menyukai perempuan yang tampil sederhana, tetapi mampu diajak bersosialisasi dalam berbagai kesempatan.

Nah, jika Anda sudah mampu berpikir, bersikap, dan bertindak positif, percayalah lingkungan sekitar Anda akan memantulkan sikap positif Anda dan Anda akan terlihat cantik dengan sendirinya.

Kecantikan mendatangkan petaka

Kecantikan dapat mengundang bahaya
Oleh:Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah

لا عيب على من أظهر مذهب السلف وانتسب إليه واعتزى إليه,بل يجب قبول ذلك منه بالاتفاق. فإن مذهب السلف لا يكون إلا حقا.
“Tidak tercela orang yang menampakkan madzhab Salaf, menisbatkan dan menyandarkan diri kepadanya, bahkan wajib menerima hal itu darinya dengan kesepakatan (para ulama), karena madzhab salaf tidak lain adalah kebenaran."
(Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah)
Orang-orang yang terfitnah dengan wajah dan gambar cantik banyak sekali yang terperosok ke dalam perbuatan keji. Memang pantas dinamai perbuatan keji, karena Allah menamakannya perbuatan keji, perbuatan jeleki, kerusakanii, keburukaniii, syubhat dan kejahatan. Seluruh perkara di atas bertentangan dengan kecantikan. Dari situ dapatlah kita ketahui bahwa kecantikan yang disukai oleh Allah bukanlah kecantikan lahiriyah, sebab Allah tidak hanya melihat kecantikan lahiriyah belaka. Amat mustahil hal itu menjadi sesuatu yang disukai oleh Allah. Kecantikan itu ada yang disukai oleh Allah dan ada yang dibenci. Sesungguhnya Allah membenci mempercantik diri (laki-laki) dengan mengenakan sutera dan emas, membenci berhias dengan pakaian kesombongan. Meskipun dengan perhiasan itu seseorang menjadi lebih cantik. Kecantikan ada tiga macam:
1.Kecantikan yang tidak menimbulkan mafsadat. Inilah kecantikan yang dicintai Allah.
2.Kecantikan yang membawa mafsadat dan mengundang kemarahan Allah. Inilah kecantikan yang dibenci Allah.
3.Kecantikan yang mengandung kedua unsur di atas. Jenis kecantikan yang ketiga ini dibenci Allah dari satu sisi dan disukai-Nya dari sisi yang lain.

Ini jika kecantikan tersebut kecantikan buatan, adapun jika kecantikan itu adalah kecantikan alami, bukan buatan ataupun polesan, maka sama sekali tidak berkaitan dengan pahala dan dosa, tidak berkaitan dengan celaan dan pujian Allah, dan tidak berkaitan pula dengan kecintaan dan kebencian-Nya. Kecuali jika kecantikan itu digunakan untuk perkara yang disukai oleh Allah atau untuk perkara yang dibenci oleh Allah, sebagaimana kami jelaskan sebelumnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan suka keindahan.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah membenci orang yang keji dan kotor ucapannya.” v
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai kekejian dan perkataan keji.” vi

Kecantikan dan keburukan memiliki keterkaitan dengan bentuk fisik dan tingkah laku. Tingkah laku itu akan tampak bekasnya pada perkataan dan perbuatannya. Jadi, dari sisi ini ada delapan jenis manusia, dua di antaranya adalah:
1.Yang memiliki kecantikan secara fisik maupun tingkah laku, pada perbuatan maupun perkataan. Merekalah orang yang paling terpuji dan paling dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lawannya adalah:
2.Yang buruk secara fisik maupun tingkah laku, pada perbuatan maupun perkataan. Merekalah manusia paling buruk dan paling dibenci Allah.

Ada pula yang terangkum pada dirinya dua unsur tersebut. Yaitu cantik dari satu sisi dan buruk pada sisi yang lain. Ada yang kecantikannya lebih dominan daripada keburukannya dan sebaliknya. Dan kadang kala juga berimbang.

Barangsiapa yang sering memperlihatkan keadaan manusia tentu akan mendapatinya demikian. Biasanya antara kecantikan lahir dan kecantikan batin saling berkaitan erat. Sebagaimana antara keburukan lahir dan keburukan batin juga saling berkaitan.

Bagi yang suka memperhatikan keadaan manusia, pasti menemukan hal itu. Pada umumnya kecantikan lahiriyah dan kecantikan batin saling terkait satu sama lain. Demikian pula halnya keburukan lahir dengan keburukan batin. Karena setiap batin terdapat indikasi pada penampilan lahir menunjukkan rahasia yang tersembunyi di dalamnya. Allah telah menjadikan keterkaitan dan keselarasan antara rupa dan perilaku serta antara lahir dan batin. Dari sisi inilah orang-orang membicarakan tentang firasat. Menggali ilmunya yang merupakan ilmu yang paling tersembunyi dan pelik. Dasarnya adalah mengenal persamaan dan kesesuaian yang Allah tetapkan pada dua hal yang saling memiliki kasamaan. Barangsiapa tidak memiliki sedikit pengetahuan tentang hal ini, maka hampir dapat dipastikan ia tidak akan memperoleh manfaat dari dirinya dan dari orang lain.

Jika engkau perhatikan alam sekitar, jarang sekali engkau dapati makhluk yang jelek rupanya melainkan pasti memiliki perangai yang jelek, perbuatan dan perkataan yang sesuai dengan rupanya yang jelek itu. Kecuali jika ia memperhalus etika dan memperdalam ilmu yang mengeluarkannya dari perangai jelaknya itu. Sebagaimana didapati pada beberapa hewan yang dilatih dan dibimbing sehingga terlepas dari tabiat aslinya. Dan jarang sekali engkau lihat makhluk yang cantik pasti memiliki perangai, perbuatan dan perkataan yang sesuai dengan parasnya yang cantik. Kecuali jika pengaruh yang jelak mengeluarkannya dari tabiatnya. Sebagaimana halnya seorang anak yang lahir di atas fitrah, kalau dibiarkan niscaya dia akan tumbuh di atas fitrah Islam. Akan tetapi, kekufuran mengeluarkannya dari fitrah tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan:
“Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan.”

Untuk membedakan antara kesombongan yang dibenci Allah, bahwasanya kesombongan itu bukanlah keindahan. Dan Rasulullah menjelaskan keindahan yang disukai Allah, Rasulullah mengatakan: “Tidak akan masuk Surga siapa saja yang ada di dalam hatinya sebesar biji dzarrah kesombongan.”
Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, seseorang ingin agar bajunya bagus dan sandalnya juga bagus,apakah itu termasuk kesombongan?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Tidak, sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan, kesombongan itu adalah menolakkebenaran dan menghinakan orang lain.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa memakai pakaian dan sandal yang bagus termasuk keindahan yang disukai Allah, sebagaimana firman-Nya:
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid.” (Al-A’raf: 31)

Jika penampilan lahir dan batin indah, maka itulah yang disukai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika batin indah tapi penampilan lahirnya tidak indah alias jelek maka disisi Allah bukanlah hal yang merugikannya. Meskipun hina tiada berharga dalam pandangan manusia, tapi di sisi Allah ia mulia dan berharga. Jika seorang hamba memiliki suara yang merdu, namun apabila ia gunakan untuk berbicara yang keji dan bernyanyi, maka Allah membenci suara itu, walaupun suaranya itu suara yang palingmerdu. Sebagaimana Allah membenci kecantikan yang digunakan untuk perbuatan keji. Walaupun kecantikannya itu tiada taranya. Uraian ini sangat bermanfaat sekali untuk menjelaskan perbedaan antara keindahan yang disukai Allah dan yang dibenci-Nya.

Wallahu A’lam

((disadur dari buku Noktah-Noktah Hitam Senandung Setan, karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, penerbit Darul Haq, Jakarta))

cantik bukanlah segalanya

Sekilas tentang cantik
Membahas tentang cantik mungkin tak akan ada habis-habisnya menjadi buah bibir, terutama bagi perempuan yang selalu ingin tampil lebih cantik di muka orang, cantik juga bisa membuat kita jadi kufur, (masa sih? Ih serem juga ya..). Sebenarnya apa sih makna dari cantik itu sendiri? Kalau di jabarkan “cantik” itu singkatan dari Cerminan Akhlak Nan Terpuji Idaman Kaum ikhwan (he...he... nyambung ngga yah singkatannya) ya begitu deh kira-kira. Tinggal kita sendiri yang memasukan diri kita ke dalam cantik itu.

Cantik perlu ngga sih?
Menurut kebanyakan para wanita mungkin cantik itu perlu bahkan ada loh yang tidak bisa menanggalkan kecantikannya dalam lima menit saja sampai-sampai kalau ada satu kosmetik yang lupa ia pakai pasti akan membuat ia menjadi tidak percaya diri, sebentar-sebentar bercermin bahkan kaca mobil orang pun ia jadikan sebagai cerminnya, (wah sampai segitunya ya..). Ini ada sebuah kisah yang perlu di renungkan dan sebut saja namanya Maria, Ia adalah mahasiswa di salah satu universitas, paras tubuhnya yang langsing bak biola di tambah polesan make up wajah membuatnya seperti bidadari, bahkan menjadi idaman para kaum adam di kampusnya, rambutnya yang terurai dan senyuman manisnya membuat kaum pria kembang kempis. Sampai suatu ketika senyum itu tak lagi tampak menghiasi wajahnya ntah persoalan apa yang menderitanya, ia lebih sering menyendiri, belakangan terakhir ia bahkan tak tampak lagi di kampusnya itu semua membuat sahabatnya khawatir dan memberanikan diri untuk bertanya kepadanya, setelah mendengar penjelasan dari Maria yang sambil tersedu-sedu, sahabatnyapun terkejut bukan main ia tengah di aniaya bahkan di perkosa oleh sejumlah pria beberapa hari yang lalu sepulang kuliah. Sampai-sampai ia ingin mengakhiri hidupnya (Na’udzubillah).
Sebenarnya islam sudah mengatur semuanya dalam Al-Qur’an. Cuma kitanya aja yang belum melek akan keistimewaan kandungan yang ada dalam kitab yang paling sempurna. Seperti dalam Q.s Al-Nur : 31 yang artinya :
“Katakanlah kepada wanita beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan jangnlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya......”
Q.S Al Ahzab: 59 juga menjelaskan “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya• ke seluruh tubuh mereka’ yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Jelas sekali bukan kita di perintahkan Allah untuk menutupi aurat, menjaga pandangan dan sebagainya, itu semua demi kebaikan kaum wanita agar kita terlindung dari orang-orang jahil dan menjadikan ciri has sebagai seorang muslimah..Wah kok jadi serius banget ya bahasannya. (yang satu ini memang sensitif banget bagi kaum hawa).
Lalu bagaimana dengan berhias diri? Saya tidak bisa bohong kalau wanita memiliki kecenderungan berhias di bandingkan laki-laki, tentu saja, tak usah jauh-jauh ambil contoh, saya sendiri saja tidak ingin terlihat tampak kucel dan kumuh di depan banyak orang, namun di samping itu kita juga harus bisa menempatkan diri sebagai muslimah, jangan sampai kita termasuk orang-orang yang tidak akan masuk surga bahkan mencium harumnyapun tidak bisa.
“Akan muncul di akhir umatku, wanita-wanita yang berpakaian namun pada hakikatnya bertelanjang. Di atas kepala mereka terdapat sesuatu (mirip) punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga, dan tidak juga akan mencium aroma surga. Padahal bau surga itu dapat di cium dari jarak sekian dan sekian”. (H.R Muslim)
Bagaimana? Sudah dapat jawaban?. Ah ya satu hal lagi islam juga tidak pernah memaksa, itu semua kembali ke diri kita dan perlu di ingat kita akan bertanggung jawab atas apa yang kita kerjakan di dunia.

Hakikat Cantik
Ada beberapa pendapat mengenai hakikat cantik yang saya kutip dari obrolan singkat dengan teman-teman.
“Cantik adalah pesona yang terpancar dari seorang wanita”
“Cantik tidak bisa di pandang dari luarnya saja melainkan sesuatu yang keluar dari pancaran hatinya”
“Cantik itu sesuatu yang enak di pandang mata, kalau wanita cantik artinya wanita yang enak di pandang mata, akhlaknya juga baik, dan yang paling sempurna adalah hatinya juga cantik”.
“Bagiku cantik bukan segalanya yang penting ia tahu bagaimana menata dirinya supaya tampil cantik di depan suaminya nanti”
“Mungkin cantik itu sebuah keindahan yang tak bisa di nilai dari sisi luarnya saja dan tak bisa di lihat dengan mata telanjang tetapi mata hati kita”
“Buat laki-laki sih cantik luar dalam itu lebih oke, tapi lebih baik cantik di mata Allah”
“Kalau aku sih lebih suka perempuan yang tampil alami dan apa adanya kalau yang pakai make up kaya’nya lebih terkesan menipu”
Menurut kebanyakan orang cantik itu indah, mempesona, enak di pandang mata, dan lain sebagainya. Namun itu semua tidak termasuk ke dalam kriteria Muslimah yang sebenarnya. Menurut Burhan Sodiq dalam bukunya “Engkau Memang Cantik” menyatakan Bagi kita cantik adalah sebuah keharusan. Cantik yang alami, cantik yang tidak menganiaya diri.
Cantik alami dan tidak menganiaya diri maksudnya kita tak perlu repot-repot mengoles wajah kita setebal mungkin dengan berbagai kosmetik, perhiasan aksesoris, pergi ke salon yang paling bagus dan paling mahal sampai bikin kantong kita kering, sampai kita tak bisa tinggal di rumah kos-kosan karena nunggak tiga bulan atau sampai kita tak bisa lagi makan karena uangnya sudah habis buat hal-hal yang tidak penting. Kita cukup menampilkan diri kita yang bersih, tidak kucel apa lagi kumuh, kita juga harus menunjukan bahwa betapa sederhananya umat islam sehingga tak perlu berlebihan dalam berhias diri, seperti menebalkan alis atau mencukurnya, memancungkan hidung, melentikan bulu mata, dan lain-lain. Kita cukup mensyukuri apa yang sudah di berikan Allah kepada kita dan itu memang yang terbaik untuk kita. Yang paling penting adalah akhlak serta hati kita yang harus di utamakan. Jangan sampai cantik wajahnya saja tapi tidak shalihah, Allah Maha Pengasih tanpa pilih kasih, Maha Penyayang tanpa pandang sayang, Allah tidak akan mengkhususkan surga bagi orang-orang yang mancung dengan yang mancung saja, orang-orang yang putih dengan yang putih saja, semua akan di sesuaikan dengan amalan kita di dunia.
“Sesungguhnya Allah tidak melihat dari bentuk fisik dan rupa kalian akan tetapi Allah melihat dari hati Kalian”. (H.R Muslim)
Kesimpulannya cantik fisik bukanlah segalanya dan kita tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk menjadi cantik berikut tips-tps sederhana agar terlihat cantik tidak hanya di depan manusia tapi di mata Allah:
 Senantiasa Ta’at pada Allah dan Rasulnya
 Menjaga diri dari pandangan (gadzhul bashar)
 Menutup aurat
 Senantiasa tampil sederhana dan tidak berlebihan
 Menerima apa yang sudah di berikan Allah
 Senantiasa berakhlak baik kepada siapapun
 Selalu merasa di awasi oleh Allah
 Bersikap bijaksana dalam keadaan apapun
 Selalu menghormati dan menyayangi
 Selalu berfikir positif
 Sabar
Semoga kita bisa menjalaninya termasuk saya. Wallahua’lam

Kecantikan dari hati

Hakikat kecantikan wanita
Menunjukkan bahwa menyukai kecantikan dan keindahan adalah salah satu fitrah, kecenderungan yg dimiliki setiap wanita. dan perasaan ingin cantik ini adalah nikmat Allah SWT.

seringkali kiat menyaksikan betapa banyak wanita cantik di dunia ini tapi keindahannya hanya sesaat ,pribadinya adalah pribadi yang tak menyenagkan, kehidupannya berantakan dsbnya. Perilakunya tidak cantik bahkan menimbulkan masalah bagi diri sendiri dan orang lain.

Dan disisi lain seringkali juga kita melihat seorang wanita yang secara lahir biasa biasa saja namun, kehadirannya sangat drasakan dan hangat terasa , ucapannya menyenagkan dan wawasannya luas ( sering distilahkan sebagai charming atau menarik).

Lalu, apakah cantik itu dan apakah yang membuat wanita terlihat menarik (tak lekang kena panas dan tak lumut kena hujan).

Adakah kecantikan lahir menjadi penilaian Allah SWT bagi hambanya ?,Kalaulah ia benar tentulah nabi Allah Yusuf AS menjadi nabi yang paling disayang Allah.

Saat ini presepsi CANTIK sudah menjadi komoditi komersil, lihat saja iklan di TV, bagaimana kulit putih dinilai sbg lambang kecantikan, tubuh tinggi dan slim adalah lambang kebugaran sehingga..lahirlah paradigma vague atau cara pandang yg keliru ttg makna CANTIK.

Dalam Islam,pengertian cantik adalah Kecantikan hakiki dan ideal adalah kecantikan yang bersumber pada dimensi ilahiah (hati).Bagi muslimah dan mukminah sejati keinginan tuk menjadi cantik bak bidadari syurga merupakan dambaan dan keinginan yang terperi. Dambaan tuk menjadi wanita cantik nan anggun yang ianya menjadi incaran dan simpanan bagi hamba-hamba Allah yang shalih dan bertakwa.

Ada 5 Ciri bidadari bumi :D antara lain :

1. Pancaran ketenangan dan keceriaan

Pancaran keceriaan dan ketenangan merupakan pancaran suasana hati.. Ketenangan ,keceriaan, dapat dirasakan oleh setiap orang yang hidup hatinya. Sebab cahaya dan kegelapan, kebaikan dan kejahatan di dalam hati ini seringkali terbias pada wajah dan mata. Kedua anggota tubuh ini (wajah dan mata) banyak sekali terkait dengan aktifitas hati.

2. Hikmah dan bijaksana

Hatinya selalu menimbang dengan timbangan akhirat sehingga segala urusan dunia yang bertentangan dengan syariat Allah dan Rasul-Nya akan mudah ia singkirkan dan tinggalkan.Jiwanya dipenuhi dengan kepercayaan yang tinggi bahwa segala sesuatu yang tercipta dan tertaqdir untuk dirinya pasti mengandungi pesan pesan Allah ,yang pesan pesan tersebut merupakan kunci bagi dirinya tuk dapat membuka pitu akhirat kelak.

3. Keyakinan

Optimis atau keyakinan seorang muslimah merupakan product unggul pribadi yang Ihsan yaitu kepribadian yang didasrkan pada keyakinan bahwa dirinya adalah wakil Allah di bumi ini sehingga selalu berusaha untuk membuat kebaikan yang optimal bagi dirinnya, keluarga dan lingkungannya atas kemampuan yang Allah anugerahkan

4. Empati

Bersikap Empati lahir dari hati yang lembut yang memahami bahwa kehidupan dirinya di dunia ini bukan diatas keinginan dan kesenangan pribadi, tapi atas kesadaran bahwa setiap pribadi ihsan dalam pandangan Islam dituntut untuk saling tolong menolong,bersikap toleransi,pengorbanan yang semua ini merupak warna kehidupan yang sebenarnya diantara seorang muslim dengan muslim lainnya ( ukhuwah ) dan atau antara muslim dan golongan diluar muslim.

5. Aktif dan produktif
Keaktifan dan produktifitas seorang muslimah terlihat pada kepekaan dan tanggung jawabnya pada diri,keluarga dan lingkungan . Hal ini teraplikasi dengan amal amal sholih yang baik dan terancang rapih.
Muslimah sejati nan menawan adalah seorang muslimah yang selalu mengagendakan semua aktifitasnya dalam mencari Ridha Allah SWT dan sehingga rutinitas kesehariannya akan membawa mamfaat bagi dirinya berupa pahala yang Allah janjikan dan juga sekitarnya .

6. Cerdas dan kreatif
Kecerdasan muslimah akan terus tumbuh dengan proses perjalanan hidup yang dilaluinya terutama ketika proses tsb diiringi dengan proses belajar yang menjadi bagian wajib bagi dirinya.

Dengan daya kreatifitas ini maka akan lahir keterampilan keterampilan unggulan seperti:
a. Ketermpilan komunikasi ( personal komunikasi dan itra personal komunikasi)
b. Keterampilan memecahkan masalah
c. Keterampilan memanage emosi
d. Keterampilan aktualisasi diri dll.

Cantik dari tubuh

22 Maret 2005 - 20:08 Hakikat Kecantikan dan Ketampanan Sasa Esa Agustina Makan dan minum secukupnya

Agar cantik dan tampan, akhwat dan ikhwan tidak boleh makan seenaknya/sesukanya dengan penuh kerakusan, tapi makan sebatas dapat menegakkan tulang-tulangnya untuk mendapatkan tenaga dalam menjalankan aktifitas sehari-hari dengan baik.

Ingatlah firman Allah swt.: "�makan dan minumlah, janganlah berlebih-lebihan/melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (Q.S. Al A�raaf 7: 31). Kemudian dalam sebuah hadits diterangkan: "Dari Ibnu Umar r.a. dari Nabi saw. sabdanya: "Orang-orang kafir makan dengan tujuh perut, dan orang mukmin makan dengan sebuah perut." (H.R. Muslim).

Rasulullah saw. menghindari makan dan minum berlebih-lebihan. Beliau makan dan minum hanya pada saat perut terasa lapar dan mengisi perut dalam tiga bagian, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk bernafas. Akibat banyak makan biasanya mudah obesitas, mudah terkena penyakit, cenderung malas ibadah, malas bekerja. dll.

Berolah Raga

Supaya kecantikan/ketampanan yang telah Allah swt. anugerahkan pada kita dapat dijaga, upayakan kondisi fisik selalu bugar melalui olah raga sesuai minat/usia masing-masing. Aturlah waktunya disela-sela kesibukan yang ada. Dalam suatu hadits diterangkan: "Orang mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah." (H.R. Muslim).

Dengan berolah raga insya Allah jasad kita dapat lebih terawat, sehingga kondisi tersebut dapat membantu ikhwan/akhwat melaksanakan tugas rutin sehari-hari dengan energik.

Menjaga kebersihan

Yang perlu dijaga kebersihannya adalah seluruh anggota badan dan pakaian. Hadits Bukhari menerangkan: "� Mandilah pada hari Jumat dan keramaslah meskipun kau tidak dalam keadaan junub dan pakailah wewangian�" Perbedaan wewangian antara ikhwan dan akhwat ada, yaitu: Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata: Parfum pria adalah yang tercium aromanya dan tidak tampak warnanya dan parfum wanita adalah yang tampak warnanya dan tidak tercium aromanya." (H.R. Tirmidzi dan An-Nasa�i). Ikhwan/akhwat hendaknya dapat menjaga penampilan diri dari bau keringat yang tidak sedap.

Juga dalam hadits Bukhari dan Muslim diterangkan kebersihan badan seseorang dengan menjaga lima perkara yang termasuk fitrah, yaitu khitan, mencukur rambut kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memendekkan kumis.

Untuk kebersihan pakaian, Imam Ahmad dan Nasai meriwayatkan hadts dari Jabir r.a., ia berkata: "Rasulullah saw. pernah mengunjungi aku. Ketika beliau melihat seorang laki-laki lewat dengan pakaian lusuh dan kumal, beliau bertutur: Rupanya ia tidak mempunyai sabun untuk mencuci pakaiannya itu." Pada hadits ini, Rasulullah saw. tidak menyukai seseorang yang bertemu dan berkumpul dengan orang lain memakai baju yang kotor dan lusuh selama ia mampu mencuci dan membersihkannya.

Rasulullah saw. mengajarkan kita bahwa pakaian seorang muslim harus selalu rapi dam bersih, sehingga penampilannya sedap di pandang mata. Tentu saja, pakaian tersebut tidak perlu yang selalu baru apalagi kebiasaan mengoleksi baju dengan jumlah berlebih-lebihan, yang terpenting adalah rapi dan bersih, karena pakaian yang menjadi rizki kita sesungguhnya apa-apa yang sampai tidak dapat terpakai lagi oleh diri masing-masing.

Menjaga kebersihan gigi dan mulut, "Seandainya tidak memberatkan kepada umatku, pasti aku suruh mereka untuk bersiwak setiap kali akan shalat." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Memelihara kebersihan rambut, Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa yang memiliki rambut, maka hendaklah ia menghormatinya (memeliharanya)." (H.R. Abu Daud dan Abu Hurairah r.a.). Menghormati rambut itu maksudnya membersihkan, menyisir, memberi wewangian (minyak rambut), dan memeliharanya dengan baik. Islam tidak menyukai orang yang membiarkan rambutnya berantakan/acak-acakan, kotor, dan bau.

Merapikan Diri

Firman Allah swt.: "Katakanlah, siapakah yang mengharamkan perhiasan Allah yang Dia keluarkan untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rizki yang baik-baik?" (Q.S. Al A�raf 7: 32).

Dalam menafsirkan ayat tersebut, Imam Qurthuby berkata: "Imam Makhul meriwayatkan dari Aisyah r.a., ia bercerita: "Pernah sekelompok sahabat menunggu Rasulullah saw. di depan pintu. Ketika beliau hendak keluar menemui mereka, beliau bercermin di air yang ada di dalam bejana di dalam rumah. Setelah beliau merapikan rambut dan jenggotnya, aku (Aisyah) berkata: "Engkau lakukan ini, wahai Rasulullah?" "Ya, bila seseorang akan menjumpai saudaranya hendaklah ia merapikan dirinya. Karena sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan," jawab Rasulullah saw."

Setiap orang perlu memelihara kerapian dirinya, janganlah membiarkan diri dalam penampilan kusut dan kumal dengan dalih ingin zuhud. Rasulullah saw. sendiri menganjurkan untuk berpenampilan rapi, padahal beliau adalah orang yang paling tawadhu dan zuhud.

Maka, selama memperapi diri itu tidak berlebihan, Allah swt. menganjurkan, "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkannya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rizki yang baik-baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) untuk orang-orang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui." (Q.S. Al A�raf 7: 31-32).

Namun wanita muslimah tidak boleh tabaruj. Allah swt. telah melarang tabaruj melalui Q.S. An-Nur 24 : 60 dan Q.S. Al Ahzab 33 : 59. Menurut Ibnu Katsir, tabaruj berarti wanita yang keluar rumah dan berjalan/memamerkan diri di hadapan laki-laki (tabaruj jahiliah). Menurut Bukhari, tabaruj adalah tindakan seorang wanita yang menampakkan kecantikannya kepada orang lain, dan menurut Muqatil tabaruj adalah wanita yang melepaskan jilbabnya, memperlihatkan kalung dan gelangnya.

Juga wanita muslimah yang benar selalu sadar dan ingat pada konsep sikap tawazun (pertengahan/keseimbangan) dalam segala hal, jangan sampai berdandan/merapikan diri berlebih-lebihan atau mengukur penampilan diri berdasarkan kekayaan materi. "Celakalah hamba dinar dan dirham dan hamba sutera dan beludru. Jika ia diberi nikmat, ia senang dan bila tidak diberi ia benci." (H.R. Bukhari).

Yang terakhir, agar penampilan ikhwan/akhwat dapat cantik dan tampan perlu dilengkapi dengan terpeliharanya unsur akal pikiran dengan ilmu. Memang, tidak semua orang punya kecerdasan dan kesempatan yang sama. Tetapi, ikhwan/akhwat harus selalu mencari dan meminta tambahan ilmu kepada Allah swt., sebagaimana diterangkan dalam firman Allah swt., "�Dan Katakanlah, "Ya Rabbi, tambahkanlah kepadaku ilmu." (Q.S. Thaha 20: 114). Dalam sebuah hadits, Aisyah r.a berkomentar: "Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar. Mereka tidak malu-malu untuk bertanya dalam rangka tafaquh fiddin (mendalami masalah agama)." (H.R. Bukhari Muslim).

Oleh karena itu, yang perlu tetap diusahakan adalah memiliki kepedulian untuk selalu berusaha menambah/memahami/mengamalkan ilmu Islam sedikit demi sedikit, adanya proses mencari ilmu sampai akhir hayat, sebab hal tersebut akan menjadi landasan berfikir dan beramal seseorang. Begitu pula ilmu lainnya, kita pelajari sebagai sarana bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah swt. Sehingga insya Allah, dengan terpadunya unsur hati, jasad/fisik, dan ilmu pada diri ikhwan dan akhwat, ketampanan dan kecantikan kita dapat membawa keselamatan dunia dan akhirat. Wallahu A�lam Bishshawab.

Ya Allah, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di kuburku, cahaya di hadapanku, cahaya di belakangku, cahaya di kananku, cahaya di kiriku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku, cahaya pada pendengaranku, cahaya pada penglihatanku, cahaya pada rambutku, cahaya pada kulitku, cahaya pada dagingku, cahaya pada darahku, cahaya pada tulang-tulangku. Wahai Tuhanku, besarkanlah bagiku cahaya dan berikanlah bagiku cahaya dan jadikanlah padaku cahaya dan tambahkanlah padaku cahaya, tambahkanlah padaku cahaya, tambahkanlah padaku cahaya. Aamiin.